5 Hirarki Kebutuhan Maslow dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

5 Hirarki Kebutuhan Maslow dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow adalah salah satu konsep psikologi yang paling berpengaruh. Dikenalkan oleh Abraham Maslow pada tahun 1943, teori ini menggambarkan kebutuhan manusia dalam bentuk piramida yang terdiri dari lima tingkat, di mana setiap tingkat harus dipenuhi sebelum beralih ke tingkat berikutnya. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih mendalam mengenai lima tingkatan dalam Hirarki Kebutuhan Maslow, serta implikasi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Hirarki Kebutuhan Maslow

Hirarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa manusia memiliki berbagai kebutuhan yang saling berhubungan dan terstruktur secara berjenjang. 

Dari kebutuhan yang paling dasar hingga yang paling tinggi, berikut adalah urutan dari kelima kebutuhan tersebut:

  1. Kebutuhan Fisiologis
  2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
  3. Kebutuhan Akan Kasih Sayang dan Rasa Memiliki
  4. Kebutuhan Akan Penghargaan
  5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri

Penting untuk dicatat bahwa kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum individu dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi

Kebutuhan yang lebih rendah ini dikenal dengan sebutan kebutuhan defisit atau deficiency needs, sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi dikenal dengan kebutuhan pertumbuhan (*being needs*) .

Kebutuhan Kekurangan vs. Kebutuhan Pertumbuhan

Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi dua kategori besar: **kebutuhan kekurangan** (D-needs) dan **kebutuhan pertumbuhan** (B-needs). 

Empat tingkat pertama, yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki, dan penghargaan, termasuk dalam kategori kebutuhan kekurangan. 

Kebutuhan ini muncul akibat adanya kekurangan yang ingin dipenuhi, yang mendorong motivasi individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sedangkan kebutuhan untuk **aktualisasi diri** berada pada kategori kebutuhan pertumbuhan, yang berhubungan dengan pencapaian potensi penuh.

Maslow juga mengklarifikasi bahwa pemenuhan kebutuhan tidak harus dilakukan secara "semua atau tidak sama sekali". Artinya, ketika suatu kebutuhan hampir dipenuhi, individu akan mulai fokus pada pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi. Misalnya, seseorang yang sudah cukup makan akan mulai memperhatikan kualitas makanan dan keinginan untuk mencapai kepuasan tertentu dalam aspek lainnya .

Penjelasan 5 Hirarki Kebutuhan Maslow

Maslow menyatakan bahwa orang termotivasi untuk mencapai kebutuhan tertentu dan bahwa beberapa kebutuhan didahulukan daripada kebutuhan yang lain.

Dan Kebutuhan kita yang paling mendasar merupakan kelangsungan hidup fisik (fisiologis), dan kebutuhan ini akan menjadi hal pertama yang akan memotivasi perilaku kita.

Setelah level ini terpenuhi, maka kita akan melangkah pada level kebutuhan berikutnya yang memotivasi perilaku kita, dan seterusnya.

Seperti yang telah dijelaskan hierarki kebutuhan maslow memiliki 5 tingkatan, berikut penjelasannya :

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar yang berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup fisik manusia. 

Kebutuhan ini mencakup makanan, air, tempat berteduh, tidur, dan oksigen. Ketika kebutuhan fisiologis tidak terpenuhi, manusia akan sangat fokus untuk memenuhinya. Misalnya, ketika seseorang merasa lapar, makan menjadi prioritas utama tanpa memikirkan hal lain, seperti cita rasa atau kelezatan makanan.

Setelah kebutuhan ini terpenuhi, manusia akan beralih ke kebutuhan berikutnya dalam hirarki. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun kebutuhan fisiologis ini dipenuhi, kebutuhan ini akan terus muncul berulang-ulang saat lapar datang kembali, maka kebutuhan untuk makan akan muncul lagi .

Kebutuhan Fisiologi sangat berbeda dengan kebutuhan lain karena kebutuhan fisiologi memiliki dua hal.

  1. Kebutuhan yang harus dipenuhi atau minimal dapat diatasi, seperti pada kebutuhan makan manusia. Setelah selesai makan mereka akan merasa kenyang dan kemungkinan bisa merasa mual ketika dihadapkan dengan makanan lagi.
  2. kekhasan ini ialah kebiasaan yang diulang-ulang. Pada saat seseorang tersebut telah memenuhi rasa laparnya, selanjutnya rasa lapar tersebut akan muncul kembali dan terus berulang-ulang, mereka akan memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Kebutuhan Akan Rasa Aman

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, manusia akan mencari rasa aman. Ini mencakup keamanan fisik, stabilitas, perlindungan dari ancaman, dan kebebasan dari rasa takut atau cemas. 

Dalam dunia kerja, misalnya, rasa aman dapat diwujudkan melalui jaminan keamanan kerja, lingkungan yang stabil, dan perlindungan kesehatan bagi para karyawan.

Kebutuhan akan rasa aman sangat penting karena orang yang merasa tidak aman akan cenderung bertindak dengan cara yang reaktif untuk mencari perlindungan. Maslow menyatakan bahwa rasa aman meliputi juga aspek finansial, seperti rasa aman dalam pendapatan atau jaminan pensiun yang cukup untuk masa depan .

3. Kebutuhan Akan Kasih Sayang dan Rasa Memiliki

Setelah merasa aman, manusia mencari hubungan sosial yang lebih mendalam, seperti persahabatan, cinta, dan kasih sayang. Ini adalah kebutuhan untuk merasa terhubung dengan orang lain, baik dalam bentuk keluarga, teman, maupun pasangan. 

Dalam konteks profesional, hal ini dapat diterjemahkan ke dalam pentingnya kegiatan sosial yang dapat mempererat hubungan antar anggota tim atau kolega di tempat kerja.

Pentingnya kebutuhan ini dapat terlihat dalam hubungan sosial di berbagai budaya dan masyarakat. Misalnya, dalam dunia kerja, hubungan antara rekan kerja yang didasarkan pada rasa persahabatan dan saling mendukung dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan produktif .

4. Kebutuhan Akan Penghargaan

Pada tingkat berikutnya, manusia akan mencari penghargaan dan pengakuan dari orang lain. Kebutuhan ini mencakup rasa hormat, status, prestasi, dan pengakuan atas kemampuan yang dimiliki. 

Maslow membagi kebutuhan ini menjadi dua tingkatan: kebutuhan untuk dihormati oleh orang lain (tingkat rendah) dan kebutuhan untuk merasa dihargai atas kompetensi dan pencapaian diri (tingkat tinggi).

Di tempat kerja, penghargaan dapat diberikan dalam bentuk pengakuan atas hasil kerja atau pencapaian pribadi yang membanggakan, seperti promosi atau penghargaan formal. Dalam hubungan pribadi, penghargaan bisa berupa pengakuan atas kontribusi seseorang dalam komunitas atau keluarga .

Karena itu Maslow berpendapat, kebutuhan akan penghargaan juga terbagi atas dua tingkatan, yaitu tingkatan yang rendah dan tinggi.

  • Tingkatan rendah : kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan status, ketenaran, reputasi, perhatian, apresiasi, martabat, dan dominasi.
  • Kebutuhan tinggi : kebutuhan harga diri seperti perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian, dan kebebasan.

Menurut Maslow, apabila kebutuhan harga diri sudah teratasi, maka manusia siap memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi lagi.

5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri

Tingkatan tertinggi dalam hirarki ini adalah **aktualisasi diri**—keinginan untuk mencapai potensi penuh dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri. 

Kebutuhan ini mendorong individu untuk terus berkembang, belajar, dan berinovasi sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Dalam dunia kerja, manajer dapat memberikan tantangan yang memotivasi karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan mencapai potensi terbaik mereka.

Aktualisasi diri juga melibatkan pencapaian tujuan pribadi yang lebih besar, seperti berkarya dalam bidang yang diminati atau melakukan aktivitas yang memberikan rasa puas dan bahagia secara pribadi .

Implikasi dari Hirarki Kebutuhan Maslow

Hirarki Kebutuhan Maslow tidak hanya relevan dalam konteks psikologi individu, tetapi juga memiliki implikasi penting dalam berbagai bidang, terutama di dunia profesional. 

Misalnya, dalam manajemen sumber daya manusia, pemahaman akan hirarki kebutuhan ini dapat membantu manajer menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kebutuhan dasar karyawan, hingga mendorong mereka untuk mencapai potensi terbaik dalam pekerjaan.

Selain itu, teori ini juga berguna dalam merancang program pemasaran atau pengembangan produk, dengan memahami kebutuhan konsumen pada berbagai tingkat hirarki. 

Misalnya, jika Anda menjual produk makanan, kebutuhan fisiologis adalah prioritas utama, sementara produk-produk yang meningkatkan status atau penghargaan, seperti barang mewah, akan memfokuskan pada kebutuhan yang lebih tinggi  .

Kesimpulan

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow memberikan wawasan yang dalam mengenai bagaimana manusia berkembang secara psikologis dan emosional. Dari kebutuhan fisiologis yang paling mendasar hingga pencapaian aktualisasi diri, setiap individu bergerak melalui tahapan ini untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi. 

Memahami teori ini dapat membantu kita dalam berbagai konteks kehidupan, mulai dari pekerjaan hingga hubungan sosial, dengan memastikan bahwa kita memenuhi kebutuhan yang paling mendasar terlebih dahulu.

Dengan memahami konsep ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional, serta mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri kita.

Sumber :

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama